Untaian nada kicau burung mengiringi kedatanganmu,
helaian demi helain daun jatuh ketanah
menyamarkan jejakmu
dari sinar matahari yang begitu menyengat.
Selendang sutranya tak mampu kalahkan halus kulit.
Setelah selaksa ribuan tetasan air
menghjam bumi kau datang.
Diatas jembatan warna kau berjalan,
beriringan bagai
kilatan sinar yang kalahkan petir.
Iringan senandung makna menyertai kedatanganmu,
disabut oleh hiruk pikuk pekikan,
jeritan serta gelak tawa para anak-anak Adam.
Libido barbarian mengikuti perjalanan sucimu
untuk sekedar membasuh muka
di telaga sejuta warna.
Komentar